PEMBALUT. Benda yang satu ini memang sudah sangat akrab dengan wanita yang sudah mengalami masa haidh. Pembalut melindungi agar darah haidh yang di keluarkan wanita tidak berceceran kemana-mana dan menjaga kesucian tempat yang dilalui oleh wanita yang sedang haidh.
Mengapa di dalam fiqih dikatakan waita yang sedang haidh dilarang
berjalan ke dalam masjid? Karena zaman dahulu belum ada pembalut
sehingga dikhawatirkan darah haidh yang keluar dapat berceceran sehingga
mengotori kesucian tempat beribadah. Namun, apakah Anda ketahui
bahwasannya pembalut yang pada dasarnya berfungsi sebagai pelindung
justru menjadi salah satu penyebab kanker serviks karena terbuat dari
bahan-bahan yang sangat tidak layak untuk digunakan sebagai pembalut?
Berikut beberapa bahan dasar berbahaya untuk pembalut murahan yang sering dipakai wanita saat ini:
• Ada pembalut yang tidak 100% menggunakan kapas murni sebagai bahan
dasarnya. Tetapi untuk menghemat biaya produksi, para produsen jahat
mendaur ulang kertas bekas, kertas koran, kardus, serbuk kayu (pulp),
dan karton bekas yang penuh dengan bakteri sebagai bahan dasar pembalut.
• Dalam proses daur ulang, banyak terkandung zat kimia (DIOXIN) yang
digunakan untuk proses pemutihan. Zat kimia ini juga digunakan untuk
proses sterilisasi kuman pada kertas serta pembuangan bau. Hal inilah
yang menyebabkan resiko terjadinya kanker mulut rahim.
• Pada pembalut wanita yang putih bersih, setiap 1 cm2 mengandung 107
bakteri berbahaya yang merangsang pertumbuhan bakteri atau virus bila
digunakan 2 jam terus menerus.
Lantas bagaimanakah cara mengenali pembalut yang berbahaya? Anda bisa melakukan penelitian secara sederhana.
• Sediakan setengah gelas air putih
• Robek pembalut, ambil bagian dalamnya
• Masukkan pembalut pada gelas berisi air
• Aduk secara perlahan
• Amatilah! Jika kapas pembalut tersebut hancur atau air menjadi keruh,
bisa jadi itu adalah pembalut yang menggunakan bahan dasar yang tidak
layak. [retsa/Kitab safinah/Riena1/cafeberita]

Posting Komentar